MODEL PENGGUNAAN MODAL KERJA PADA INDUSTRI MANUFAKTUR DAN DAGANG DI BEI
Abstract
Modal kerja merupakan nyawa bagi perusahaan. Modal kerja dalam perusahaan terlalu sedikit atau banyak berdampak pada kerugian bagi perusahaan. Dengan modal kerja yang cukup, perusahaan dapat beraktifitas dengan baik sehingga profitabilitas yang diinginkan dapat tercapai. Di Indonesia perusahaan di klasifikasikan dalam beberapa sektor Industri. Masing-masing sektor industri memiliki karakteristik modal kerja yang berbeda, sehingga peneliti tertarik untuk mengembangkan “Model Penggunaan Modal Kerja Pada IndustryManufaktur Dan Dagang Di Bei”.Dalam penelitian ini populasi adalah perusahaan di BEI. Sampel dipilih secara purposive sampling.Data yang diambil adalah data perusahaan dari tahun 2008-2014.Variabel yang digunakanATO, RTO ,ITO dan CATA.Metode analisis menggunakan analisis Diskriminan, Model tersebut diujikan pada sektor dagang dan manufaktur. Berdasarkan proses analisis diskriminan diperoleh model sebagai berikut :Z = 0.0618 ATO - 0.0078 RTO + 0.9981 CATA. Kriteria untuk menentukan klasifikasi industry berdasarkan modal kerja :Jika Z Score ≥ 0.411461, dikategorikan industry Dagang. Dan sebaliknya, jika Z Score ≤ 0. 411461, dikategorikan industry manufaktur.